Jumat, 15 Februari 2013

Kisah Legenda Musik yang Jadi Kuli Bangunan

Aroma persaingan begitu terasa menjelang penyelenggaraan Academy Awards 2013, banyak pihak mulai menggadang-gadang film jagoannya sebagai calon peraih Oscar. Di kategori Film Dokumenter Terbaik, lima film telah lolos seleksi dan dinominasikan meraih Oscar, yakni 5 Broken Cameras, The Gatekeepers, How to Survive a Plag, The Invisible War dan Searching for Sugar Man. Dari kelima film tersebut, banyak kalangan menilai film Searching for Sugar Man difavoritkan bakal menerima Oscar. Film yang mengangkat kisah hidup musisi Meksiko-Amerika Sixto Rodriguez itu menjadi sorotan setelah memenangkan penghargaan tim juri di ajang Sundance Film Festival dan Film Dokumenter Terbaik di ajang Britis Academy Film Awards (BAFTAs) 2013, pekan lalu. Kisahnya terbilang unik. Adalah pembuat film dokumen asal Swedia Malik Bendjelloul yang mengangkat cerita hidupnya pada tahun 2006. Dia tergerak mendokumentasikan kisah Rodriguez setelah pemilik studio rekaman di Cape Town Steve Segerman dan jurnalistik musik Craig Bartholomew mempelajari lirik dari lagu-lagu aslinya dan menemukan sosok legendaris itu hidup sederhana sebagai pekerja bangunan. Bersama anak perempuannya, dia tinggal di Detroit, Michigan. Di tahun 70-an, namanya cukup berkibar, namun bukan di negaranya, Amerika, tapi di Afrika Selatan. "Di Afrika Selatan dia seterkenal the Rolling Stones atau Bob Dylan. Dia berada di level itu," ujar Bendjelloul. Selama karier, Rodriguez telah membuat 30 lagu saja termasuk dua album, yakni Cold Fact dan Coming from Reality pada tahun 70-an. Ketika ia datang pertama kali di Afrika Selatan, dia sempat menggelar enam kali konser di Velodrome, Bellbille pada tahun 1998 dan konsernya laris manis. Di akhir pekan, ia kerap tampil di the Grand Arena, di GrandWest. "Ini adalah kisah yang luar biasa yang pernah saya dengar dalam hidup saya," ujar Bendjelloul seraya menjelaskan bahwa film ini digarap selama lima tahun. "Saya menyadari hal ini tidak akan pernah terjadi lagi dalam sejarah dunia," lanjutnya. "Ini adalah kisah nyata Cinderella. Tapi tentunya lebih baik daripada (kisah) Cinderella karena Cinderella tidak memiliki soundtrack yang baik," ujar Bendjelloul

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi Blog ini
copy paste atau copas boleh tapi harus dicantumkan blog ini...
Bila comment harus pakai bahasa yang sopan dan ramah bila tidak akan dispam..