Jumat, 21 Juni 2013

Gigi Ompong Bikin Daya Ingat Berkurang



Bertambahnya usia bisa menyebabkan gigi-gigi lebih mudah tanggal. Berkurangnya kemampuan mengingat adalah risiko lain yang dihadapi orang lanjut usia. Tetapi ternyata kedua hal itu bisa saling berpengaruh.
Sebuah hasil penelitian yang dimuat dalam European Journal of Oral Science menyimpulkan, kehilangan gigi bisa menyebabkan hilangnya memori.
Impuls sensorik yang terbentuk karena gerakan rahang dan gigi kita akan memberi umpan pada area tertentu di otak yang membentuk dan memanggil ingatan. Karenanya mereka yang kehilangan banyak gigi akan menghasilkan sinyal lebih sedikit ke area hippocampus sehingga daya ingat pun menurun.
Jumlah gigi individu terkait secara unik dan signifikan pada tes memori yang dilakukan. Dalam penelitian, para responden mengikuti tes untuk menguji daya ingat mereka pada hal yang lampau dan yang baru saja terjadi.
Penelitian tersebut melibatkan 273 responden berusia 55 sampai 80 tahun. Riset dilakukan di universitas yang berada di Norwegia dan Swedia. Kondisi para responden rata-rata hanya memiliki jumlah gigi asli 10 sampai 22 buah, dengan lebih dari 70 persen gigi yang hilang adalah geraham.
Hasilnya adalah lansia dengan gigi asli yang masih lengkap memiliki ingatan empat persen lebih baik dibanding yang tidak.
"Sesuai dengan hipotesis, jumlah gigi asli ternyata berkaitan positif dengan kemampuan memori episodik, pengakuan episodik dan memori semantik," tulis para peneliti.
Para peneliti menyimpulkan, berkurangnya input sensori dari gigi kita akan menganggu kemampuan mengingat. Meski implan gigi bisa memperbaiki input sensori tetapi sinyal yang sampai ke otak tetap lebih sedikit.
Selain itu, kemampuan mengunyah gigi juga akan meningkatkan aliran darah ke otak sehingga hal ini akan meningkatkan aktivitas tertentu di sejumlah area otak.
Para dokter menduga, gigi yang ompong menyebabkan kita menghindari sejumlah makanan. Akibatnya asupan vitamin, mineral, dan protein yang sebenarnya diperlukan otak ikut berkurang.
Penelitian sebelumnya juga menemukan kaitan antara gigi yang bersih dengan risiko terjadinya demensia. Penelitian di University of California ini menggunakan 5.500 lansia sebagai responden.
Hasilnya responden yang menyikat gigi satu kali sehari, 65 persen lebih mungkin menderita demensia, dibanding yang sikat gigi tiga kali sehari.
Penelitian lain juga menemukan, orang dengan Alzheimer memiliki lebih banyak bakteri gusi di otaknya. Bakteri ini bisa menyebabkan inflamasi dan kerusakan otak.(kompas/21/6/13)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi Blog ini
copy paste atau copas boleh tapi harus dicantumkan blog ini...
Bila comment harus pakai bahasa yang sopan dan ramah bila tidak akan dispam..